Evaluasi
Keberhasilan Koperasi Dilihat Dari Sisi Anggota
Nama : 1. Muhammad Suhartono (17214019)
2.
Nita Amalia D (17214985)
3.
Rinardo Yoshi B (19214424)
Kelas : 3EA28
UNIVERSITAS GUNADARMA
FAKULTAS EKONOMI
PTA 2016/2017
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tidak dapat di pungkiri bahwa koperasi adalah badan
usaha yang kelahirannya dilandasi oleh fikiran sebagai usaha kumpulan
orang-orang bukan kumpulan modal. Oleh karena itu koperasi tidak boleh terlepas
dari ukuran efisiensi bagi usahanya, meskipun tujuan utamanya melayani anggota.
Salah satu hubungan penting yang harus dilakukan
koperasi adalah dengan para anggotanya, yang kedudukannya sebagai pemilik dan
juga sekaligus sabagai pengguna jasa dari koperasi tersebut. Jika hubungan
antar koperasi dengan anggota atau hubungan antara anggota didalamnya berjalan
baik, maka semua usaha-usaha atau kegiatan-kegiatan koperasi pun akan berjalan
dengan baik.
Motivasi ekonomi anggota sebagai pemilik akan
mempersoalkan simpanan-simpanan yang telah diserahkannya, apakah mengalami
keuntungan atau tidak. Sedangkan anggota sebagai pengguna akan mempersoalkan
kontinuitas pengadaan atas kebutuhan barang-jasa yang mereka butuhkan,
menguntungkan tidaknya pelayanan koperasi dibandingkan penjual atau pembeli di
luar koperasi.
Keberhasilan koperasi di tentukan oleh salah satu
faktornya adalah partisipasi anggota yang sanga erat dengan efek ekonomis
koperasi, yaitu manfaat yang didapat oleh anggota tersebut.
Ada
dua faktor utama yang mengharuskan koperasi meningkatkan pelayanan kepada
anggotanya :
1.
Adanya tekanan
persaingan dari organisasi lain (terutama organisasi non-koperasi)
2.
Perubahan
kebutuhan manusia sebagai akibat perubahan waktu dan peradaban. Perubahan
kebutuhan ini akan menentukan pla kebutuhan anggota dalam mengkonsumsi
produk-produk yang ditawarkan oleh koperasi.
Bila koperasi mampu memberikan pelayanan yang sesuai
dengan kebutuhan anggota yang lebih besar daripada pesaingnya, maka tingkat
partisipasi anggota terhadap koperasinya akan meningkat. Untuk meningkatkan
pelayanan, koperasi memerlukan informasi-informasi yang datang terutama dari
anggota koperasi.
1.2
Rumusan Masalah
1. Apa saja efek – efek
ekonomis koperasi ?
2. Apa saja efek harga
dan efek biaya ?
3. Bagaimana analisis
hubungan efek ekonomis dengan keberhasilan koperasi ?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui efek – efek
ekonomis koperasi
2. Mengetahui efek harga
dan efek biaya pada ekonomi koperasi
3. Menjelaskan analisis
hubungan efek ekonomis dengan keberhasilan koperasi
BAB II
PEMBAHASAN
2.1Efek – Efek Ekonomis Koperasi
Hubungan koperasi yang terjadi dalam
pelaksanaan operasionalnya adalah dengan anggota yang memiliki kedudukan
sebagai pemilik sekaligus pengguna jasa koperasi. Anggota yang berkedudukan
sebagai pemilik akan memberikan dana dengan harapan akan mendapat keuntungan
sedangkan anggota yang berkedudukan sebagai pengguna jasa akan menggunakan jasa
koperasi dengan harapan kebutuhannya tersedia di koperasi dan akan memperoleh
keuntungan dibandingkan jika memperoleh kebutuhan dari pihak lain.
Salah satu hubungan yang harus dilakukan
koperasi adalah dengan para anggotanya, yang kedudukannya sebagai pemilik
sekaligus pengguna jasa koperasi. Motivasi ekonomi anggota sebagai pemilik akan
mempersoalkan dana (simpanan-simpanan) yang telah di serahkannya, apakah
mengunungkan atau tidak. Sedangkan anggota sebagai pengguna akan mempersoalkan
kontinuitas pengadaan kebutuhan barang dan jasa, menguntungkan tidaknya
pelayanan koperasi dibandingkan penjual/pembeli di luar koperasi.
Jika pelayanan tersebut ditawarkan dengan harga, mutu
atau syarat-syarat yang lebih menguntungkan dibanding yang diperolehnya dari
pihak-pihak lain di luar koperasi.
Motivasi ekonomi anggota pemilik akan
mempersoalkan dana (simpanan – simpanan) yang telah diserahkannya, apakah
menguntungkan atau tidak. Sedangkan anggota sebagai pengguna akan mempersoalkan
kontinuitas pengadaankebutuhan barang dan jasa serta menguntungkan atau tidaknya
pelayanan koperasi dibandingkan penjual atau pembeli di luar koperasi.
Berhasilnya suatu koperasi jika dilihat
dari sisi anggora, antara lain yaitu dengan partisipasi anggota tersebut di
dalam koperais, pasrtisipasi anggota dapat dipandang dari beberapa hal antara
lain:
a. Partisipasi dipandang dari
sifatnya
Jika dipandang dari sifatnya. Partisipasi dapat
berupa, pasrtisipasi yang dipaksakan (forced)
dan partispasi sukarela (foluntary).
Jika tidak dipaksa oleh situasi dan kondisi, pasrtisipasi yang dipaksakan (forced) tidak sesuai dengan prinsip
koperasi keanggotaan terbuka dan sukarela serta manajemen demokratis.
Partsipasi yang sesuai pada koperasi adalah partisipasi yang bersifat sukarela
(foluntary)
b. Partisipasi dipandang
dari bentuknya
Dipandang dari sifat keformalanya, pasrtisipasi dapat
bersifat formal (formal participation)
dan dapat pula bersifat informal (Informal
partipation). Pada koperasi kedua bentuk partisipasi ini bisa dilaksakan
secara bersama-sama.
c. Partisipasi dipandang
dari pelaksanaanya
Dipandang dari segi pelaksanaanya, partisipasi dapat
dilaksanakan secara langsung maupun tidak langsung. Pada koperasi partisipasi
langsung dan tidak langsung dapt dilaksanakan secara bersama-sama tergantung
pada situasi dan kondisi serta aturan yang berlaku.Partisipasi langsung dapat
dilakukan dengan memanfaatkan fasilitas koperasi (membeli atau menjual kepada
koperasi). Partisipasi tidak langsung terjadi apabila jumlah anggota terlampau
banyak, anggota tersebar di wilayah kerja koperasi yang terintegrasi, sehingga
diperlukan perwakilan-perwakilan untuk menyampaikan aspirasinya.
d. Partisipasi dipandang
dari segi kepentingannya
Dipandang dari segi kepentingannya partisipasi dalam
koperasi berupa partispasi kontributis (contributif
participation) dan pasrtisipasi intensif (incentif participation). Kedua jenis partisipasi ini timbul sebagai
akibat dari peran ganda anggota sebagai pemilik dan sekaligus sebagai
pelanggan.
2.2Efek Harga dan Efek Biaya
Partisipasi anggota menentukan keberhasilan koperasi.
Sedangkan tingkat partisipasi anggota dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu
besarnya nilai manfaat peayanan koperasi secara utilitarian maupun normatif.
Motivasi utilitarian sejalan dengan kemanfaatan ekonomis. Kemanfaatan ekonomis
yang dimaksud adalah insentif berupa pelayanan barang-jasa oleh perusahaan
koperasi yang efisien, atau adanya pengurangan biaya dan atau diperolehnya
harga yang menguntungkan serta penerimaan bagian dari keuntungan (SHU) baik
secara tunai maupun dalam bentuk barang.
Bila dilihat dari peranan anggota dalam koperasi yang
begitu dominan, maka setiap harga yang ditetapkan koperasi harus dibedakan
antara harga untuk anggota dengan harga untuk non anggota. Perbedaan ini
mengharuskan daya analisis yang lebih tajam dalam melihat peranan koperasi
dalam pasar yang bersaing.
2.3Analisis Hubungan Efek Ekonomis Dengan Keberhasilan
Koperasi
Dalam koperasi, laba bukanlah satu-satunya yang
dikejar oleh manajemen, melainkan aspek pelayanan (benefit oriented). Di tinjau
dari konsep koperasi, fungsi laba bagi koperasi tergantung pada besar kecilnya
partisipasi ataupun transaksi anggota dengan kopersinya. Semakin tinggi
partisipasi anggota, maka idealnya semakin tinggi manfaat yang diterima oleh
anggota.
Salah satu hubungan penting koperasi adalah dengan
para anggotanya, yang sekaligus sebagai pemilik dan pengguna jasa koperasi.
Motivasi ekonomi anggota sebagai pemilik dan anggota akan mempersoalkan dana
(simpanan) yang telah diserahkannya, apakah menguntungkan atau tidak. Sedangkan
anggota sebagai pengguna akan mempersoalkan kontinuitas pengadaan kebutuhan
barang dan jasa, untuk tidaknya tergantung pelayanan koperasi. Setiap anggota
akan berpartisipasi dalam kegiatan pelayanan perusahaan koperasi
a.
Jika kegiatan tersebut sesuai kebutuhannya
b.
Jika pelayanan ditawarkan dengan harga, mutu dan syarat-syarat lebih menguntungkan dibanding dari pihak-pihak
luar perusahaan
Keberhasilan koperasi ditentukan oleh salah satu
faktornya adalah partisipasi anggota dan partisipasi anggota sangat berhubungan
erat dengan efek ekonomis koperasi yaitu manfaat yang didapat oleh anggota
tersebut.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Hubungan koperasi yang terjadi dalam pelaksanaan
operasionalnya adalah dengan anggota yang memiliki kedudukan sebagai pemilik
sekaligus pengguna jasa koperasi. Anggota yang berkedudukan sebagai pemilik
akan memberikan dana dengan harapan akan mendapat keuntungan sedangkan anggota
yang berkedudukan sebagai pengguna jasa akan menggunakan jasa koperasi dengan
harapan kebutuhannya tersedia di koperasi dan akan memperoleh keuntungan
dibandingkan jika memperoleh kebutuhan dari pihak lain.
Jadi, keberhasilan koperasi ditentukan oleh salah satu
faktornya adalah partisipasi anggota dan partisipasi anggota sangat berhubungan
erat dengan efek ekonomis koperasi yaitu manfaat yang didapat oleh anggota
tersebut.
3.2 Saran
Menurut kami, salah satu hubungan penting yang harus
dilakukan koperasi adalah dengan para anggotanya. Yang dimana para anggotanya
memiliki kedudukan sebagai pemilik dan juga sekaligus sabagai pengguna jasa
dari koperasi tersebut. Jika hubungan antar koperasi dengan anggota atau
hubungan antara anggota didalamnya berjalan baik, maka semua usaha-usaha atau
kegiatan-kegiatan koperasi pun akan berjalan dengan baik.
Sumber :
http://vanniiandiani.blogspot.co.id/2014/12/evaluasi-keberhasilan-koperasi-dilihat.html
http://yuniawulandari.blogspot.co.id/2014/11/normal-0-false-false-false-en-us-x-none.html
http://taufikdarmawan99.blogspot.co.id/2011/12/evaluasi-keberhasilan-koperasi-dilihat.html
https://hestypermataputri.wordpress.com/2015/11/23/bab-11-evaluasi-keberhasilan-koperasi-dilihat-dari-sisi-perusahaan/
http://anitagunadarma.blogspot.co.id/2014/12/evaluasi-keberhasilan-koperasi-dilihat.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar