NAMA : Rinardo Yoshi Baskoro
NPM : 19214424
KELAS : 1EA28
Pengertian Kebudayaan
Nasional
Budaya atau
kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk
jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan
dengan budi dan akal manusia.
Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata Latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai “kultur” dalam bahasa Indonesia.
Definisi Budaya
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni.[1] Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbeda budaya dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari.
Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya ini tersebar dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia.
Beberapa alasan mengapa orang mengalami kesulitan ketika berkomunikasi dengan orang dari budaya lain terlihat dalam definisi budaya: Budaya adalah suatu perangkat rumit nilai-nilai yang dipolarisasikan oleh suatu citra yang mengandung pandangan atas keistimewaannya sendiri.”Citra yang memaksa” itu mengambil bentuk-bentuk berbeda dalam berbagai budaya seperti “individualisme kasar” di Amerika, “keselarasan individu dengan alam” d Jepang dan “kepatuhan kolektif” di Cina.
Citra budaya yang bersifat memaksa tersebut membekali anggota-anggotanya dengan pedoman mengenai perilaku yang layak dan menetapkan dunia makna dan nilai logis yang dapat dipinjam anggota-anggotanya yang paling bersahaja untuk memperoleh rasa bermartabat dan pertalian dengan hidup mereka.
Dengan demikian, budayalah yang menyediakan suatu kerangka yang koheren untuk mengorganisasikan aktivitas seseorang dan memungkinkannya meramalkan perilaku orang lain.
Pengertian kebudayaan
Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism.
Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic.
Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.
Menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.
Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.
Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak.
Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.
Definisi Kebudayaan Menurut Para Ahli
Berikut ini definisi-definisi kebudayaan yang dikemukakan beberapa ahli:
Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata Latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai “kultur” dalam bahasa Indonesia.
Definisi Budaya
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni.[1] Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbeda budaya dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari.
Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya ini tersebar dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia.
Beberapa alasan mengapa orang mengalami kesulitan ketika berkomunikasi dengan orang dari budaya lain terlihat dalam definisi budaya: Budaya adalah suatu perangkat rumit nilai-nilai yang dipolarisasikan oleh suatu citra yang mengandung pandangan atas keistimewaannya sendiri.”Citra yang memaksa” itu mengambil bentuk-bentuk berbeda dalam berbagai budaya seperti “individualisme kasar” di Amerika, “keselarasan individu dengan alam” d Jepang dan “kepatuhan kolektif” di Cina.
Citra budaya yang bersifat memaksa tersebut membekali anggota-anggotanya dengan pedoman mengenai perilaku yang layak dan menetapkan dunia makna dan nilai logis yang dapat dipinjam anggota-anggotanya yang paling bersahaja untuk memperoleh rasa bermartabat dan pertalian dengan hidup mereka.
Dengan demikian, budayalah yang menyediakan suatu kerangka yang koheren untuk mengorganisasikan aktivitas seseorang dan memungkinkannya meramalkan perilaku orang lain.
Pengertian kebudayaan
Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism.
Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic.
Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.
Menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.
Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.
Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak.
Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.
Definisi Kebudayaan Menurut Para Ahli
Berikut ini definisi-definisi kebudayaan yang dikemukakan beberapa ahli:
1.Edward B. Taylor
Kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang didalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adapt istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat oleh seseorang sebagai anggota masyarakat.
Kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang didalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adapt istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat oleh seseorang sebagai anggota masyarakat.
2.M.JacobsdanB.J.Stern
Kebudayaan mencakup keseluruhan yang meliputi bentuk teknologi sosial, ideologi, religi, dan kesenian serta benda, yang kesemuanya merupakan warisan sosial.
Kebudayaan mencakup keseluruhan yang meliputi bentuk teknologi sosial, ideologi, religi, dan kesenian serta benda, yang kesemuanya merupakan warisan sosial.
3.Koentjaraningrat
Kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan relajar.
Kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan relajar.
4.Dr.K.Kupper
Kebudayaan merupakan sistem gagasan yang menjadi pedoman dan pengarah bagi manusia dalam bersikap dan berperilaku, baik secara individu maupun kelompok.
Kebudayaan merupakan sistem gagasan yang menjadi pedoman dan pengarah bagi manusia dalam bersikap dan berperilaku, baik secara individu maupun kelompok.
Pengertian kebudayaan nasional adalah kebudayaan yang dimiliki yang
merupakan kekayaan budaya bangsa. Kebudayaan nasional secara mudah dimengerti
sebagai kebudayaan yang diakui sebagai identitas nasional. Definisi kebudayaan
nasional menurut TAP MPR No.II tahun 1998, yakni: Kebudayaan nasional
yang berlandaskan Pancasila adalah perwujudan cipta, karya dan karsa bangsa
Indonesia dan merupakan keseluruhan daya upaya manusia Indonesia untuk
mengembangkan harkat dan martabat sebagai bangsa, serta diarahkan untuk
memberikan wawasan dan makna pada pembangunan nasional dalam segenap bidang
kehidupan bangsa. Dengan demikian Pembangunan Nasional merupakan pembangunan
yang berbudaya.
Disebutkan juga pada pasal selanjutnya bahwa kebudayaan nasional juga mencermikan nilai – nilai luhur bangsa. Tampaklah bahwa batasan kebudayaan nasional yang dirumuskan oleh pemerintah berorientasi pada pembangunan nasional yang dilandasi oleh semangat Pancasila.
Kebudayaan nasional dalam pandangan Ki Hajar Dewantara adalah “puncak – puncak dari kebudayaan daerah”. Kutipan pernyataan ini merujuk pada paham kesatuan makin dimantapkan, sehingga ketunggalikaan makin lebih dirasakan daripada kebhinekaan. Wujudnya berupa negara kesatuan, ekonomi nasional, hukum nasional, serta bahasa nasional. Definisi yang diberikan oleh Koentjaraningrat dapat dilihat dari peryataannya: “yang khas dan bermutu dari suku bangsa mana pun asalnya, asal bisa mengidentifikasikan diri dan menimbulkan rasa bangga, itulah kebudayaan nasional”. Pernyataan ini merujuk pada puncak – puncak kebudayaan daerah dan kebudayaan suku bangsa yang bisa menimbulkan rasa bangga bagi orang Indonesia jika ditampilkan untuk mewakili identitas bersama.
Pernyataan yang tertera pada GBHN tersebut merupakan penjabaran dari UUD 1945 Pasal 32. Dewasa ini tokoh – tokoh kebudayaan Indonesia sedang mempersoalkan eksistensi kebudayaan daerah dan kebudayaan nasional terkait dihapuskannya tiga kalimat penjelasan pada pasal 32 dan munculnya ayat yang baru. Mereka mempersoalkan adanya kemungkinan perpecahan oleh kebudayaan daerah jika batasan mengenai kebudayaan nasional tidak dijelaskan secara gamblang.
Sebelum di amandemen, UUD 1945 menggunakan dua istilah untuk mengidentifikasi kebudayaan daerah dan kebudayaan nasional. Kebudayaan bangsa, ialah kebudayaan – kebudayaan lama dan asli yang terdapat sebagi puncak – puncak di daerah – daerah di seluruh Indonesia, sedangkan kebudayaan nasional sendiri dipahami sebagai kebudayaan bangsa yang sudah berada pada posisi yang memiliki makna bagi seluruh bangsa Indonesia. Dalam kebudayaan nasional terdapat unsur pemersatu dari Banga Indonesia yang sudah sadar dan mengalami persebaran secara nasional. Di dalamnya terdapat unsur kebudayaan bangsa dan unsur kebudayaan asing, serta unsur kreasi baru atau hasil invensi nasional.
Warisan Budaya diartikan oleh Davidson sebagai “ Produk atau hasil budaya fisik dari tradisi – tradisi yang berbeda dan prestasi – prestasi spiritual dalam bentuk nilai dari masa lalu yang menjadai elemen pokok dalam jatidiri suatu kelompok atau bangsa”. Jadi warisan budaya merupakan hasil budaya fisik (tangible), dan nilai budaya (intangible), dari masa lalu. Warisan budaya adalah salah satu bagian dari Pusaka suatu bangsa, yaitu Pusaka Budaya. Pusaka Budaya adalah hasil cipta, rasa, dan karsa yang istimewa dari lebih 500 suku bangsa di Tanah Air Indonesia, secara sendiri – sendiri, sebagai kesatuan Bangsa Indonesia, dan dalam interaksinya dengan budaya lain sepanjanag sejarah keberadaannya. Pusaka budaya mencakup pusaka berwujud (tangible), dan pusaka tidak berwujud (intangible).
Disebutkan juga pada pasal selanjutnya bahwa kebudayaan nasional juga mencermikan nilai – nilai luhur bangsa. Tampaklah bahwa batasan kebudayaan nasional yang dirumuskan oleh pemerintah berorientasi pada pembangunan nasional yang dilandasi oleh semangat Pancasila.
Kebudayaan nasional dalam pandangan Ki Hajar Dewantara adalah “puncak – puncak dari kebudayaan daerah”. Kutipan pernyataan ini merujuk pada paham kesatuan makin dimantapkan, sehingga ketunggalikaan makin lebih dirasakan daripada kebhinekaan. Wujudnya berupa negara kesatuan, ekonomi nasional, hukum nasional, serta bahasa nasional. Definisi yang diberikan oleh Koentjaraningrat dapat dilihat dari peryataannya: “yang khas dan bermutu dari suku bangsa mana pun asalnya, asal bisa mengidentifikasikan diri dan menimbulkan rasa bangga, itulah kebudayaan nasional”. Pernyataan ini merujuk pada puncak – puncak kebudayaan daerah dan kebudayaan suku bangsa yang bisa menimbulkan rasa bangga bagi orang Indonesia jika ditampilkan untuk mewakili identitas bersama.
Pernyataan yang tertera pada GBHN tersebut merupakan penjabaran dari UUD 1945 Pasal 32. Dewasa ini tokoh – tokoh kebudayaan Indonesia sedang mempersoalkan eksistensi kebudayaan daerah dan kebudayaan nasional terkait dihapuskannya tiga kalimat penjelasan pada pasal 32 dan munculnya ayat yang baru. Mereka mempersoalkan adanya kemungkinan perpecahan oleh kebudayaan daerah jika batasan mengenai kebudayaan nasional tidak dijelaskan secara gamblang.
Sebelum di amandemen, UUD 1945 menggunakan dua istilah untuk mengidentifikasi kebudayaan daerah dan kebudayaan nasional. Kebudayaan bangsa, ialah kebudayaan – kebudayaan lama dan asli yang terdapat sebagi puncak – puncak di daerah – daerah di seluruh Indonesia, sedangkan kebudayaan nasional sendiri dipahami sebagai kebudayaan bangsa yang sudah berada pada posisi yang memiliki makna bagi seluruh bangsa Indonesia. Dalam kebudayaan nasional terdapat unsur pemersatu dari Banga Indonesia yang sudah sadar dan mengalami persebaran secara nasional. Di dalamnya terdapat unsur kebudayaan bangsa dan unsur kebudayaan asing, serta unsur kreasi baru atau hasil invensi nasional.
Warisan Budaya diartikan oleh Davidson sebagai “ Produk atau hasil budaya fisik dari tradisi – tradisi yang berbeda dan prestasi – prestasi spiritual dalam bentuk nilai dari masa lalu yang menjadai elemen pokok dalam jatidiri suatu kelompok atau bangsa”. Jadi warisan budaya merupakan hasil budaya fisik (tangible), dan nilai budaya (intangible), dari masa lalu. Warisan budaya adalah salah satu bagian dari Pusaka suatu bangsa, yaitu Pusaka Budaya. Pusaka Budaya adalah hasil cipta, rasa, dan karsa yang istimewa dari lebih 500 suku bangsa di Tanah Air Indonesia, secara sendiri – sendiri, sebagai kesatuan Bangsa Indonesia, dan dalam interaksinya dengan budaya lain sepanjanag sejarah keberadaannya. Pusaka budaya mencakup pusaka berwujud (tangible), dan pusaka tidak berwujud (intangible).
Budaya Internasional
Kebudayaan suatu negara atau wilayah
tidak terbentuk secara murni. Artinya, kebudayaan bukan hanya merupakan hasil
interaksi dalam masyarakat, namun juga telah terpengaruh dan bercampur dengan
unsur kebudayaan dari luar. Pengaruh budaya asing terjadi pertama kali saat
suatu bangsa berinteraksi dengan bangsa lain. Misalnya, melalui perdagangan dan
penjajahan. Dalam proses interaksi tersebut terjadi saling memengaruhi unsur
budaya antarbangsa.
Pada awalnya, perhatian para sarjana
antropologi untuk memahami bagaimana unsur kebudayaan asing bisa masuk ke
Indonesia adalah melalui penelusuran sejarah mengenai kedatangan bangsa-bangsa
asing ke Indonesia yang bertujuan untuk melakukan kolonisasi. Pada masa
kolonial Belanda diterapkan sistem administrasi, seperti kelurahan, kawedanan,
desa, dan dusun yang sampai sekarang masih tetap berlaku. Pengaruh budaya asing
lainnya yang bersifat positif adalah budaya baca tulis yang mulai diterapkan
pada masyarakat di segala lapisan sosial.
Budaya asing tidak harus selalu
diartikan budaya yang berasal dari luar negeri, seperti budaya barat. Namun,
tidak bisa disangkal bahwa budaya barat berupa makanan, mode, seni, dan iptek
memang telah banyak memengaruhi budaya masyarakat di Indonesia. Pada abad ke20
dan ke-21, pengaruh budaya asing di Indonesia dapat terlihat melalui terjadinya
gejala globalisasi. Dalam proses globalisasi terjadi penyebaran unsur-unsur budaya
asing dengan cepat melalui sarana teknologi, komunikasi, informasi, dan
transportasi.
Cara Menjaga Budaya
Indonesia Agar Tidak Punah
kita sebagai warga
indonesia patut berbangga karena negri tercinta ini memiliki keindahan alam dan
ribuan kebudayaan yang sangat mempesona. tapi banyak dari pemuda indonesia yang
enggan bahkan memandang kebudayaan indonesia sebagai budaya yang kuno. mereka
menganggap di eraglobalisasi seperti saat ini kebudayaan indonesia terkesan
ketinggalan jaman, karena tidak mengikuti perkembangan jaman. oleh sebab itu
sudah seharusnya kita sebagai warga
indonesia melestarikan budaya serta mengingatkan betapa berharga dan pentingnya
kebudayaan nusantara kita. kebudayaan indonesia yang begitu beragam, membuat
indonesia memiliki daya tarik bagi penduduk di belahan dunia. bahkan tidak
sedikit dari mereka tertarik untuk mempelajarinya. karena mereka beranggapan
bahwa kesenian dan kebudayaan indonesia begitu unik, dan menarik untuk di
pelajari. dan disini saya akan membahas bagaimana cara melestarikan kebudayaa
ada dua cara
pelestarian budaya, yaitu :
1. culture
experience
culture experience
adalah pelestarian budaya yang dilakukan dengan cara terjun langsung. seperti
contoh masyarakat dianjurkan mempelajari tarian daerah dengan baik. agar dalam
setiap tahunnya tarian ini dapat di tampilkan dan diperkenalkan pada khalayak
dengan demikian selain dapat melestarikan budaya kita juga dapat
meemperkenalkan kebudayaan kita pada orang banyak.
2. culture
knowledge
culture knowladge
merupakan pelestarian budaya dengan cara membuat pusat informasi kebudayaan.
sehingga mempermudah seseorang untuk mencari tahu tentang kebudayaan. selain
itu cara ini dapat menjadi sarana edukasi bagi para pelajar dan dapat pula
menjadi sarana wisata bagi para wisatawan yang ingin mencari tahu serta ingin
berkunjung ke indonesia dengan mendapatkan informasi dari pusat informasi
kebudayaan tersebut.
selain 2 hal
tersebut kita juga dapat melestarikan kebudayaan dengan cara sederhana berikut:
a. meningkatkan
kualitas sumber daya manusia dalam memajukan budaya lokal.
b. lebih mendorong
kita untuk memaksimalkan potensi budaya lokal beserta pemberdayaan dan
pelestariannya.
c. berusaha
menghidupkan kemballi semangat toleransi kekeluargaan, keramah-tamahan dan
solidaritas yang tinggi.
d. selalu
mempertahankan budaya indonesia agar tidak punah.
e. mengusahakan
agar semua orang mampu mengelola keanekaragaman budaya lokal. oleh sebab itu
kita sebagai warga indonesia sudah seharusnya berbangga dengan jutaan keindahan
alam serta keanekaragaman budaya yang kita miliki. dan sudah sepatutnya kita
melestarikan kebudayaan ini agar terus berkembang dan dapat di perkenalkan
kepada seluruh dunia agar tidak ada peng-klaiman dari negara asing yang
mengakui kebudayaan indonesia sebagai kebudayaannya.
Mengapa pulau beli sering dikunjungi oleh orang asing ?
Karena
Keindahan pantai yang dimiliki oleh pulau Bali sangat terkenal, lautnya yang
indah kebiruan, juga pemandangan bawah lautnya yang sangat menakjubkan,
menjadikan pantai pantai di pulau Bali merupakan surga bagi mereka pecinta
snorkeling dan diving. Selain itu, pulau ini juga surga bagi para peselancar.
Selain itu, berbagai macam watersport juga tersedia disini. Pemandangan
turunnya matahari atau sunset juga menjadi salah satu yang selalu dinanti
nantikan para pengunjung karena keindahannya yang sangat luar biasa. Selain
itu, Bali juga terkenal sekali akan budaya dan tradisi masyarakatnya yang masih
terbilang sangat kental.
Berbagai ritual yang tradisional masih sering
dilakukan, berbagai macam kesenian seperti tari kecak, dan lain lain juga
menjadi daya tarik tersendiri bagi para turis, turis lokal maupun turis
mancanegara yang mungkin lebih interest atau tertarik pada hal hal yang masih
berbau tradisional dan kental akan budaya asli penduduk Bali sendiri yang
memang indah dan sangat mempesona. Selain itu, di Bali juga terkenal dengan
tempat tempat hiburannya yang hampir dipastikan tidak pernah sepi dari
pengunjung dan selalu ramai. Membuat pulau Bali menjadi tempat wisata yang
begitu lengkap. Keindahan pantai dan lautnya, tempat tempat wisatanya,
kulinernya, juga tradisi dan berbagai kesenian yang dimilikinya menjadikan
pulau Bali sangat populer dan dikenal dunia.
Budaya apa saja
yang ada di bali ?
Budaya dan tradisi yang
unik ini , membuat salah satu penyebab bali menjadi daerah tujuan wisata, berikut beberapa budaya dan tradisi unik yang masih
dijaga kelestariannya:
·
Ngaben – Ngaben adalah upacara Pitra Yadnya,
rangkain upacara Ngaben salah satunya prosesi pembakaran mayat yang bertujuan
untuk menyucikan roh leluhur orang sudah meninggal. Tradisi ini masih dilakukan
secara turun-temurun oleh hampir semua masyarakat Hindhu di Bali.
·
Ngaben tikus di Mengwi – Seperti halnya
upacara ngaben, upacara yang biasanya dilakukan pada saat manusia meninggal,
dilakukan juga pada tikus, yang bisa dijumpai di Desa Cemagi, Mengwi, upacara
ini dilakukan saat wabah tikus mulai menyerang lahan pertanian warga.
·
Subak – Istilah subak hanya dikenal di Bali,
yang khusus mengatur sistem pengairan sawah yang digunakan oleh para petani
Bali dalam bercocok tanam padi. Istilah ini sudah mulai dikenal dikalangan
turis lokal maupun mancanegara.
·
Ngerebong atau Ngurek – tradisi yang ada di Bali
yang dilakukan umat Hindhu tepatnya di Pura Pangrebongan, Desa Kesiman,
Denpasar. Sebagai masyarakat yang mengikuti ritual ini mulai kerasukan/ trance
ada yang berteriak, menangis, menggeram dan menari dengan diiringi musik
tradisional beleganjur
·
Megibung - Selain memiliki tempat wisata yang indah,
Bali juga kaya dengan budaya dan tradisi unik, adalah merupakan salah satu
tradisi warisan leluhur, dimana tradisi makan bersama dalam satu wadah.
·
Gebug Ende – Ada banyak budaya dan tradisi unik
warisan leluhur di Bali, dan beberapa ada di Kabupaten karangasem seperti
tradisi megibung, kain geringsing di Tenganan dan yang satu ini adalah Gebug
Ende atau Gebug Seraya. Seperti namanya tradisi ini berasal dari Desa Seraya.
·
Ter-teran - Satu lagi tradisi unik di Kabupaten
Karangasem, tepatnya di Desa Jasri, tradisi tersebut adalah perang api
atau disebut juga ter-teran. Aksi saling serang/ lempar-lemparan dengan api
ini. Perang api ini menggunakan obor prakpak/bobok (daun kelapa kering yang
diikat).
·
Mekare – kare atau Perang Pandan
– Satu lagi tradisi unik yang ada di Bali, tepatnya di Desa Tenganan
Karangasem. Upacara Perang Pandan adalah upacara persembahan yang dilakukan
untuk menghormati Dewa Indra (dewa perang) dan para leluhur. menggunakan
senjata pandan berduri sebagai senjata masing-masing.
·
Perang Pisang – Upacara perang pisang atau mesabatan
biu ini digelar di pelataran pura Bale Agung, desa Tenganan Daud Tukad, dalam
rangka pelantikan ketua dan wakil ketua pemuda setempat. Diikuti oleh 16 pemuda
desa yang dipilih oleh kelian adat untuk dilawankan dengan 2 orang (calon ketua
dan wakil).
·
Omed
– omedan - Tradisi unik di desa
Sesetan ini hanya diikuti oleh Truna-truni / muda – mudi atau yang sudah tua
dan belum menikah, adegan tarik menarik dan cium-ciuman ini, dirayakan setap
tanggal 1 Caka atau sehari setelah Hari Raya Nyepi.
·
Mekotek – Upacara ini diselenggarakan
denan tujuan mohon keselamatan, yang merupakan warisan budaya leluhur yang
dirayakan setiap hari Raya Kuningan dan turun-temurun oleh hampir 15 banjar di
Desa Munggu kecamatan Mengwi, Badung.
·
Pemakaman di Trunyan – Keunikan tradisi pemakaman mayat di
Desa Trunyan sampai sekarang ini masih mejadi tradisi yang dilakukan secara
turun temurun oleh warga setempat. Prosesi orang meninggal di Bali, biasanya
dikubur ataupun dibakar. Tapi kalau di desa Trunyan tidak seperti itu, tubuh
orang yang sudah meninggal melalui sebuah prosesi.
·
Perang Ketupat - Satu lagi tradisi unik di
Bali yaitu Perang Ketupat yang dirayakan satu tahun sekali di desa Kapal,
Kabupaten Badung. Tujuan diadakan prosesi ini sebagai wujud terima kasih kepada
Tuhan Yang Maha Esa atas hasil panen dan untuk doa keselamatan dan memohon
kesejahteraan bagi umat manusia.
·
Ngusaba Bukakak – hanya ada di Bali Utara, tepatnya di
desa Adat Sangsit, Kecamatan Sawan, Buleleng. Begitu
banyaknya budaya warisa leluhur yang masih terjaga dengan baik di Bali.
Tujuan dari Upacara Bukakak ini untuk melakukan permohonan kepada Sanghyang
Widhi Wasa dalam manifestasinya sebagai Dewi Kesuburan.
·
Mesuryak - Upacara dengan melemparkan uang ke atas ini
digelar bertepatan pada Hari Raya Kuningan (10 hari setelah Galungan) setiap 6
bulan sekali, dengan tujuan untuk memberikan persembahan ataupun bekal pada
leluhurnya yang turun pada hari raya Galungan dan kembali ke Nirwana pada hari
raya Kuningan
·
Upacara Ngedeblag - Tradisi Ngedeblag hanya
dilakukan di desa Pekraman Kemenuh, Kec. Sukawati, Gianyar. Prosesi ini
dirayakan di setiap Hari Kajeng Kliwon menjelang peralihan sasih kelima dan
sasih keenam (kalender Bali) yang digelar sekali dalam setahun.
·
Ritual Agung Briyang -di rayakan setiap 3 tahun sekali pada
purnamaning sasih kedasa kalender Hindu Bali, perayaan ini hanya ada di desa
tua Sidetapa Buleleng, lokasi desa ini sekitar 40 km barat laut kota Singaraja.
Tujuan mengadakan upacara Agung Briyang adalah untuk melawan dan roh-roh jahat.
·
Ngelawang – salah satu ritual tolak bala di Bali
yang dilakukan diantara hari raya Galungan dan Kuningan, beberapa tempat masih
melakukan tradisi ini ada juga yang tidak, namum nilai budaya ini sudah
tertanam pada anak-anak yang mementaskan ritual ini.
·
Ngusabha Tegen – di Desa Kedisan – Kintamani, sarana
banten yang dipersembahkan dengan banten/ sesajian tegen-tegenen yang terdiri
dari sayur-sayuran, buah dan ikan dipikul oleh kaum pria, sedangkan kaum ibu
membawa banten gebogan dengan tujuan agar tetap diberi keselamatan dan
kemakmuran